The Making of ‘Jurassic Park’ (1995)

21 voting, rata-rata 7.0 dari 10

Kisah di Balik Jurassic Park: Dari Novel ke Layar Lebar

Plot Novel

Novel ini diawali dengan sebuah pengantar yang mengisahkan tentang “Insiden InGen” yang terjadi pada bulan Agustus 1989. Penulis, Michael Crichton, sering menggunakan elemen “fakta fiksi” seperti ini dalam karya-karya sebelumnya seperti Eaters of the Dead (yang diadaptasi menjadi film The Thirteenth Warrior) dan The Andromeda Strain.

Setelah insiden tersebut, sekelompok ilmuwan, termasuk paleontolog Alan Grant dan matematikawan ahli Teori Kaos Ian Malcolm, diundang ke sebuah taman hiburan menyerupai kebun binatang bernama Jurassic Park. Taman ini dimiliki oleh miliarder John Hammond, pendiri perusahaan InGen, dan berlokasi di Isla Nublar, dekat Kosta Rika. Hammond berharap mendapatkan pendapat dan persetujuan para ilmuwan mengenai taman tersebut. Namun, Malcolm sejak awal skeptis terhadap ide ini.

Jurassic Park menampilkan dinosaurus yang berhasil dihidupkan kembali melalui rekayasa DNA. DNA dinosaurus ini ditemukan dalam tubuh nyamuk yang terjebak di dalam amber. Darah yang dihisap nyamuk tersebut mengandung DNA dinosaurus, dan untuk mengisi bagian yang tidak sempurna, DNA reptil atau amfibi digunakan. Hammond dan timnya sangat gembira setelah berhasil menciptakan kembali dinosaurus. Namun, kecemasan mulai menyelimuti para ilmuwan ketika mereka menyadari bahwa dinosaurus-dinosaurus itu ternyata mampu berkembang biak, meskipun InGen telah berupaya membuat mereka mandul.

Kekacauan besar dimulai ketika Dennis Nedry, kepala pemrograman sistem keamanan Jurassic Park, mencoba mencuri embrio dinosaurus atas perintah Lewis Dodgson, yang bekerja untuk pesaing John Hammond, Biosyn. Untuk melakukan pencurian ini, Nedry mematikan listrik yang mengalir ke pagar-pagar listrik di taman. Akibatnya, beberapa dinosaurus, termasuk Tyrannosaurus rex dan Velociraptor, berhasil keluar dari kandang mereka dan mulai memburu rombongan ilmuwan serta dua cucu Hammond yang sedang melakukan tur keliling taman.

Meskipun beberapa orang berhasil keluar dari pulau tersebut dengan selamat, Pemerintah Kosta Rika akhirnya memutuskan untuk menghancurkan pulau itu, meskipun ada bukti bahwa beberapa Raptor dan procompsognathids berhasil melarikan diri.

Buku ini memiliki sekuel berjudul The Lost World, yang juga telah diadaptasi menjadi film. Baik novel ini maupun sekuelnya mengadopsi teori dinosaurus homeothermic (berdarah panas), sebuah gagasan yang dipopulerkan oleh paleontolog Robert Bakker.

Adaptasi Film

Steven Spielberg menyutradarai film Jurassic Park, dengan lokasi syuting di kepulauan Hawaii, yaitu Oahu dan Kauai, pada September 1992. Film ini tayang perdana pada 11 Juni 1993, dibintangi oleh Sam Neill, Laura Dern, dan Jeff Goldblum.

Banyak elemen plot dari novel yang diubah atau dihilangkan dalam film. Misalnya, sub-plot tentang beberapa dinosaurus yang mencapai daratan dihilangkan, jumlah dinosaurus yang ditampilkan lebih sedikit, dan beberapa karakter juga ditiadakan. Meskipun demikian, film ini sangat populer, meraup lebih dari 900 juta dolar, dan menempati peringkat ke-6 sebagai film dengan pendapatan box-office tertinggi sepanjang masa (hingga tahun 2006).

Faktor kunci kesuksesan film ini tidak lain adalah efek spesialnya. Melalui penggunaan CGI (Computer-Generated Imagery) dan efek mekanikal konvensional, dinosaurus dalam film ini tampak sangat hidup dan realistis. Jurassic Park menandai transisi industri efek Hollywood dari efek optikal konvensional ke teknologi digital.

Film ini memenangkan Academy Awards untuk kategori Efek Visual Terbaik, Penyuntingan Efek Suara Terbaik, dan Suara Terbaik. Kesuksesan ini kemudian menghasilkan tiga sekuel: The Lost World: Jurassic Park (1997), Jurassic Park III (2001), dan Jurassic Park IV (2009).